ULASAN BUKU KI HADJAR DEWANTARA [#1]

: March 04, 2019


KI HADJAR DEWANTARA JILID I 
BAB I PENDIDIKAN [#1]
Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka 


: Sebuah Pengantar


Sekitar 5 bulan lalu saya iseng-iseng searching tentang buku konsep pendidikan Indonesia di Facebook. Nama yang muncul adalah Ki Hadjar Dewantara dan Hendri Alexis Rudolf Tilaar. Dua tokoh pendidikan dengan zaman yang berbeda. Masing-masing memiliki gagasan tentang konsep pendidikan Indonesia sesuai zamannya

Merasa tertarik, akhirnya saya melist judul buku dari kedua tokoh tersebut. Lalu menyesuaikan budget untuk membelinya. Pertama saya membeli buku ki Hadjar Dewantara. Baru setelah tuntas, insyaallah bila ada rejeki dan restu istri, saya akan melanjutkan membeli dan baca buku-buku dari H.A.R. Tilaar.

Buku yang sudah terbeli adalah kumpulan karya tulis Ki Hadjar Dewantara yang dibukukan oleh Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Buku ini terdiri atas tiga jilid. Jilid I tentang pendidikan, jilid II tentang kebudayaan, jilid III tentang politik, jurnalistik, dan kemasyarakatan.

Kumpulan-kumpulan tulisan karya KHD perlu dibukukan karena berisi banyak gagasan yang akan menjadi warisan tak ternilai. Tulisan tersebut merupakan hasil dari sejak perjuangannya di lapangan jurnalistik, ke lapangan politik, dan terakhir di lapangan kebudayaan dan pendidikan anak-anak.  Dari tulisanya itulah tercermin perjuangannya.

KHD adalah sosok pemikir dan pejuang tangguh. Tulisan-tulisannya mengandung greget, bukan semata-mata mengandung beberan dan bahasan ilmu, tetapi tulisannya  juga berisi petunjuk dalam memperjuangkan gagasan sesuai dg masa dan zaman, serta obyek yang dihadapinya.

KHD lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Jogjakarta. Wafat pada tanggal 26 April 1959 di Jogjakarta. Walaupun beliau sudah tiada, namun ruh perjuangan serta gagasan-gagasanya masih hidup dalam sanubari bangsa Indonesia. Riwayat perjuangannya tetap abadi dan menjadi tauladan. 

Tanggal 6 September 1913 sampai 5 September 1919 beliau dibuang di negeri Belanda oleh pemerintah kolonial belanda.

Tanggal 3 Juli 1922 beliau mendirikan Perguruan Taman Siswa dan memimpin hingga saat wafatnya.

Tanggal 1 Oktober 1932, beliau memimpin perlawanan menentang ordonansi sekolah liar sampai dicabutnya ordonansi tersebut. Dan didukung oleh segenap lapisan masyarakat dan semua partai politik serta organisasi rakyat Indonesia.

Tanggal 8 Maret 1955 ditetapkan pemerintah sebagai Perintis Kemerdekaan Nasional Indonesia.

Pada tanggal wafatnya 26 April 1959 diangkat sebagai perwira tinggi dengan upacara pemakaman negara secara militer 

Tanggal 19 Desember 1956 mendapat gelar doktor kehormatan (honoris causa) dalam Ilmu kebudayaan dari Universitas Negeri Gadjah Mada.

Tanggal 28 Nopember 1959 diangkat oleh Presiden R.I. sebagai Pahlawan Nasional.

Tanggal 16 Desember, pemerintah menetapkan hari lahir KHD 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Tanggal 17 Agustus 1960 dianugerahi oleh Presiden/Pangkima Tertinggi Angkatan Perang R.I. Bintang Maha Putera Tingkat I.

Tanggal 20 Mei 1961 menerima tabda kehormatan Stya Lancana Kemerdekaan.

Begitu banyak jasa KHD bagi bangsa Alangkah durhakanya generasi muda Indonesia bila tidak meneladani gagasan KHD. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya bermaksud melakukan pembacaan dan mengulas buku KHD Jilid I. Semoga iktikad baik ini mendapat restu dan barokah. Wabil khusus Ki Hadjar Dewantara, Al Fatihah.



4 Maret 2019