ULASAN BUKU KI HADJAR DEWANTARA [#11]

: March 14, 2019


KI HADJAR DEWANTARA JILID I 
BAB I PENDIDIKAN [#11]
Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka


: Zaman Peralihan


Tak bisa dipungkiri, saat ini kita telah berada dalam zaman peralihan. Arus teknologi dan komunikasi begitu pesat, menandai sebuah era baru. Teknologi industri menjadi jejak pengetahuan manusia sebagai wujud revolusi kognitif. Saat ini bangsa-bangsa gupuh dalam kompetisi bertajuk revolusi industri 0.4.

Beberapa negara maju merespon dg membuat konsep kehidupan sosial yg terkoneksi dg teknologi. Istilah society 0.5 dari Jepang mulai sering saya dengar akhir-akhir ini. Respon Trump terhadap teknologi 5G dari perusahaan Huawei. Teropong bintang dan misi exo planet dari tiongkok, teknologi nuklir sebagai energi alternatif. Perusahaan Tesla dg inovasi teknologi transportasi yg memiliki misi 2035 bumi bebas emisi karbon. Teknologi artifisial inteligent, Internet of Things, dan big data, juga memenuhi jagat kehidupan.

Zaman sudah semakin jauh. Pendidikan semakin maju. Tak hanya literasi, kini beberapa pendidikan juga sudah terintegrasi dengan STEM (Sains, Technology, Engineering, dan Mathematics). Sedangkan kita masih saja disibukan dengan perkara-perkara tidak produktif. Kiita sering memforsir energi pada isu-isu yg tidak jelas. Kita cenderung menyukai hal yg berbau sensasi dari pada hal yg konkret.

Di zaman peralihan, kita selalu melihat perubahan-perubahan. Di satu pihak hilangnya suatu kebiasaan yg turun temurun menimbulkan rasa sedih, sedang di lain pihak adanya pembaharuan memberikan kegembiraan kepada kita. Pada suatu ketika kita bersikap keras terhadap salah satu perubahan adat, pada lain ketika lagi, kita sendiri pula yg mencoba membebaskan diri dari adat-istiadat lama yg menghambat. Maka cepat atau lambat, kita mengalami bahwa menentang kemutlakan itu tidak mungkin, dan semua itu akan tiba juga saatnya. Dengan sendirinya kita akan terpaksa menerima sesuatu yg tidak dapat dielakkan, sekalipun kita tahu bahwa perbuatan itu bukan suatu pilihan yg merdeka, tapi semata-mata karena mutlak. *1)

Perubahan tidak bisa ditolak kedatangannya, namun perlu disikapi dg baik. Kita tentu tidak bisa lagi mendikotomikan barat dan timur. Yang berbau barat tidak melulu buruk, yg berbau timur tidak melulu baik. Kita harus berani mengambil jalan tengah, dg tidak membuang jati diri luhur bangsa. Zaman peralihan sering menimbulkan keragu-raguan. Semboyan Taman Siswa yg berbunyi: Suci tata ngesti tunggal perlu kita resapi. Kesucian batin, ketertiban lahir, menuju kepada kesempurnaan. Barangkali slogan ini bisa menjawab kebimbangan dalam menghadapi zaman peralihan.



*1) Ki Hadjar Dewantara.1938. Pendidikan Nasional: Azas Penerimaan. 



14 Maret 2019