ULASAN BUKU KI HADJAR DEWANTARA [#33]

: April 05, 2019


KI HADJAR DEWANTARA JILID I 
BAB II POLITIK PENDIDIKAN [#33]
Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka


: Mengelola Perasaan


Judul tersebut memang tidak sambung dengan tema Buku KHD. Terus terang hari ini saya merasa badmood. Sulit memunculkan inspirasi dalam menulis. Bagi saya, menulis rutin semacam ini adalah tantangan. Mengukur sekuat apa tekad diri.

Akibat telah menulis 33 hari berturut-turut, saya seperti mengalami sakaw. Hari ini sebenarnya ada keinginan istirahat menulis. Mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Namun yang terjadi malah gelisah. Ada perasaan  kehilangan. Sulit dijelaskan. Mata sudah terpejam, tapi seperti ada yang menagih di pikiran.

Menurut angan-angan saya, ini adalah akibat. Tubuh sudah mulai terbentuk mekanisme baru. Terbiasa melakukan hal rutin. Kebiasaan yang sudah tersimpan di alam bawah sadar. Mirip seperti kebiasaan buang air di pagi hari. Selalu menagih.

Saat menulis ini saya sempat berpikir ingin mengeluarkan unek-unek. Seputar masalah-masalah yang membuat saya mual. Tapi ya malulah, nanti kesannya malah kaya anak labil. Sebenarnya menulis bermanfaat sebagai sarana melepaskan rasa kesal dan pengendalian diri. Ini yang saya alami.

Rumusnya sederhana, menulis bisa menjadi sarana pengalihan perasaan. Ketika ada perasaan-perasaan yang membuat malas, jengah, muak, galau, atau apalah itu, maka menulis akan menjadi obat.  Perasaan badmood akan kembali menjadi tawar saat energi tersalurkan melalui menulis. Begitulah.

Sebenarnya saya ragu untuk membagikan tulisan ini. Sama sekali tidak ada konsepan. Saya menulis seri 33 ini mengikuti apa yang terlintas di kepala saja. Nah, biar sedikit nyambung dengan tema politik pendidikan, ada hal yang bisa diotak-atik gatuk.

Politik adalah persoalan mengelola, mengatur, dan menyiasati sesuatu, terkadang harus ada sedikit paksaan dan juga mengikuti kodrat keadaan. Upaya saya rutin menulis bisa dikatakan sebagai politik saya dalam mendidik tubuh. Pada titik tertentu akan terbentuk mekanisme, yang bila tidak dituruti akan menimbulkan ketidakstabilan, nah inilah waktunya menuruti apa kemauan tubuh. Politik juga bisa dikaitkan dengan kuasa. Kuasa dalam memimpin diri agar bisa mandiri dan tidak menyusahkan negara. Loh.



5 April 2019